Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam
mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku
padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan
ucapannya bahwa "Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana
menciptakan aku pada permulaan". Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk)
pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya
terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa
yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)
Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu
tidak adil terhadap-Ku. Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu
membenciKu dengan berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan kepadamu dan
kejahatan-kejahatanmu naik kepada-Ku. Selamanya malaikat yang mulia datang
melapor tentang kamu tiap siang dan malam dengan amal-amalmu yang buruk. Tetapi
hai anak Adam, jika kamu mendengar perilakumu dari orang lain dan kamu tidak
tahu siapa yang disifatkan pasti kamu akan cepat membencinya." (Ar-Rafii dan
Ar-Rabii').
Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku menyuruhmu
tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan, dan
Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani, dan Aku
membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang esok hari bila
diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang Maha Besar
(Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku
memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku
sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu
mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu,
dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar